Senin, 26 September 2011

Soal Soal LAtihan KAlimat Majemuk


SOAL SOAL LATIHAN

1.a. Anak itu sebenarnya tidak bodoh.
   b. Anak itu malas membaca buku.
Kalimat majemuk setara hasil penggabungan kedua kalimat tersebut yang tepat adalah….

Jawaban:
      Anak itu sebenarnya tidak bodoh, tetapi malas membaca buku.

2. a. Tulisan Indra tidak rapi.
     b. Saya masih dapat membacanya dengan jelas.
Kalimat majemuk bertingkat yang tepat         hasil gabungan dari dua kalimat tersebut adalah….

Jawaban :
      Meskipun tulisan Indra tidak rapi, saya masih dapat membacanya dengan jelas.

3. Pagi itu saya di rumah sorang diri. Ayah pergi ke kantor dan ibu pergi ke pasar. Tiba-tiba telepon berdering. Segera kuangkat telepon, ternyata dari bibi di kampung. Bibi mengabarkan bahwa nenek sakit keras….
Kalimat majemuk campuran yang paling tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah….
  
Jawaban:
Ketika bibi menelepon, saya
menyampaikan kabar bahwa ibu
sedang pergi ke pasar.

4. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti subjek adalah….
a. Ayah seorang yang berjuang pada masa perang kemerdekaan.
b. Ibu mengunjungi keluarga yang membesarkannya.
c. Nenek tinggal di ibukota Negara Republik Indonesia.
d. Yang berpakaian seragam SMP itu,adik saya.

5. Bacalah paragraf berikut!
(1) Hani tidak berangkat sekolah hari ini, karena menemani ibunya ke rumah sakit.(2) Pemeriksaan kesehatan ibunya belum juga selesai. (3) Adiknya di rumah seharian menunggu ibu dan kakaknya. (4) Ketika hari mulai senja, Hani dan ibunya baru sampai di rumah.
     
Kalimat majemuk bertingkat dengan anakkalimat perluasan keterangan waktu
dalam paragraf tersebut ditandai nomor….

Jawaban:
Kalimat majemuk bertingkat anak kalimat perluasan keterangan waktu ditandai oleh kata hubung sejak, sewaktu,ketika, setelah, sampai, dan manakala.Ketika hari mulai senja, Hani dan ibunya baru sampai di rumah.(nomor 4)
 
7. (1) Ketika sampai di depan stasiun, ia memandangi seluruh kereta yang          lewat. (2) Dia melambai masinis, tetapi             masinis tidak membalas. (3)      Dilambainya penumpang kereta itu, tetapi mereka tidak juga membalasnya.(4) Mereka tidak tahu bahwa ia sangat       membutuhkan perhatian.

Kalimat majemuk bertingkat pada paragraf tersebut terdapat pada kalimat nomor….

Jawaban: (1) dan (4)

8. a. Ibu menulis surat.
    b. Surat itu dikirimkannya kepada nenek.
   
Penggabungan kedua kalimat tunggal  tersebut menjadi kalimat majemuk setara yang tepat adalah….

Jawaban:
Ibu menulis surat, kemudian surat itu dikirimkan kepada nenek.

9. a. Sampah tidak saja merusak keindahan       lingkungan.
    b. Sampah membahayakan pula bagi             kesehatan.
     
Penggabungan kedua kalimat tunggal tersebut menjadi kalimat majemuk setara yang tepat adalah….

Jawaban:
Sampah tidak saja merusak keindahan lingkungan, tetapi sampah membahayakan pula bagi kesehatan.

10. a. Badannya besar.
      b. Ia tidak suka berolahraga.
     c. Wajarlah kalau ia sering sakit.

Penggabungan ketiga kalimat tersebut menjadi kalimat majemuk bertingkat yang tepat adalah….
     
Jawaban:
Karena badannya besar, ia tidak suka berolahraga, maka wajarlah kalau ia sering sakit.

11.a. Ayah pergi ke kantor.
     b. Paman datang dari Jakarta.
     c. Ibu menyambutnya dengan hang
Penggabungan ketiga kalimat tersebut menjadi kalimat majemuk bertingkat yang tepat adalah….

Jawaban:
Ketika ayah pergi ke kantor, paman      datang dari Jakarta dan ibu       menyambutnya dengan hangat. 

12. a. Bel sekolah berbunyi.
b. Kami masuk ke kelas.
      c. Kami belajar.
Kalimat majemuk campuran hasil penggabungan ketiga kalimat tersebut yang tepat adalah….
                 
Jawaban:
Setelah bel sekolah berbunyi, kami masuk ke kelas, kemudian belajar.

13.  a. Stres bisa muncul di semua tingkatan usia.
 b. Stres merupakan tanggapan organisme yang lazim muncul.
       c. Stres bisa dibangkitkan oleh berbagai penyebab.

Penggabungan kalimat majemuk  campuran dari ketiga kalimat tersebut          adalah….
                 
Jawaban:
Stres bisa muncul di semua tingkatan usia sebab stres merupakan tanggapan organisme yang lazim muncul dan stres bisa dibangkitkan oleh berbagai penyebab

14.  a. Ayah merasa yakin.
       b. Rita akan memenangkan perlombaan.
       c. Rita menjadi juara pertama.
Kalimat majemuk campuran hasil penggabungan ketiga kalimat tersebut adalah….
     
Jawaban:
Ayah merasa yakin bahwa Rita akan memenangkan perlombaan, bahkan menjadi juara pertama

15.  a. Pemerintah menyesuaikan harga BBM.
 b. Pemerintah menaikkan tarif dasar listrik.
 c. Harga barang-barang melonjak.
 Gabungkan ketiga kalimat tersebut menjadi kalimat majemuk campuran!

     
Jawaban:
Setelah pemerintah menyesuaikan harga BBM dan menaikkan tarif dasar listrik, harga barang-barang melonjak.



Membedah KAlimat MAjemuk


KALIMAT MAJEMUK

Suatu bentuk kalimat luas hasil penggabungan atau perluasan kalimat tunggal sehingga membentuk satu pola kalimat baru di samping pola yang ada.
Ciri-ciri :
            1. Ada penggabungan atau perluasan     kalimat-kalimat inti.
            2. Perluasannya menghasilkan pola kalimat        baru.
3.Ada perubahan penghentian dalam     intonasi.
            4. Mempunyai Subjek dan Predikat lebih dari sebuah.
Kalimat majemuk dibagi menjadi :
  1. Kalimat majemuk setara (koordinatif)
  2. Kalimat majemuk rapatan
  3. Kalimat majemuk bertingkat (subordinatif)
  4. Kalimat majemuk campuran

Kalimat majemuk setara
Kalimat gabung yang hubungan antar pola-pola kalimat di dalamnya sederajat atau seharkat.
Ciri-ciri :
  1. Kedudukan pola-pola kalimat, sama derajatnya.
  2. Penggabungannya disertai perubahan intonasi.
  3. Berkata tugas/penghubung, pembeda sifat kesetaraan.
  4. Pola umum uraian jabatan kata : S-P+S-P

Kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 :
1) Kalimat majemuk setara sejalan (penambahan/penjumlahan)
Ciri  :     
  1. Intonasi disertai kesenyapan antara.
  2. Berkata tugas/penghubung: dan, serta, lagi pula,tambahan lagi, dan sebagainya.
                                                                                                                                             
Contoh : 
  1. Ibu menanak nasi, ayah membaca Koran
 S        P         O       S          P         O
dan adik bermain-main di halaman.        
S              P              K
2.  Anita belajar di kamar dan adiknya
  S       P        K                     S
bermain di halaman.
                 P           K
2) Kalimat majemuk setara memilih (pemilihan)
Ciri-ciri:
a. Ada kesenyapan antara intonasi.
b. Penggunaan kata tugas: atau
Contoh:
1.   Kita akan melanjutkan perjalanan, atau
S           P                         O
kita beristirahat.
S         P

2. Adik ingin ikut ke kampung, atau
S          P          K               Konj
Adik ingin tinggal di rumah saja.
S                P                 K

3. Kalimat majemuk setara perlawanan
Ciri-ciri:
a. Ada kesenyapan antara dalam intonasi.
b. Berkata tugas: tetapi, melainkan, padahal, sedangkan, dan sebagainya.
Contoh:
Adiknya peramah, tetapi kakaknya
S           P                       S
pemarah.
P
Hujan turun rintik-rintik, sedangkan 
S      P          K
kami harus melanjutkan perjalanan.
S                 P                  

4) Kalimat majemuk setara sebab akibat
Ciri-ciri:
a. Ada kesenyapan antara dalam intonasi.
b.   Berkata hubung: sebab itu; karena,      karena itu.
Contoh:
Budi tidak masuk sekolah, sebab itu
        S              P
     pelajarannya tertinggal.
              S               P
2.   Andi malas belajar, karena itu (ia)
        S          P.                                S      tidak lulus ujian.
             P
5. Kalimat majemuk setara menguatkan (penegasan)
Ciri-ciri:
a. Ada kesenyapan antara intonasi.
b. Berkata hubung: bahkan.
Contoh:
Dia marah-marah bahkan kakaknya pun
     S         P                              S
   dilawan.
       P










KALIMAT MAJEMUK RAPATAN

Kalimat majemuk setara yang bagian-bagiannya dirapatkan, karena kata-kata atau frasa dalam kalimat tersebut menduduki jabatan yang sama. Diperoleh kalimat gabung yang lebih efektif, jelas dan tegas.
     
Ciri-ciri:
a.Ada kesenyapan antara intonasi.
b.Bagian pola kalimat baru, ada yang dibuang, sehingga merupakan kalimat minor.              
c.Pola uraian, misalnya S. yang sama:
S-P + ( ) – P
Sama subjek
Sawah itu subur.
Sawah itu luas.

Sawah itu subur dan luas.
S             P              P
Sama predikat
Makanan ini lezat.
Minuman ini lezat.

            Makanan dan minuman ini lezat.
  S                      S                   P
Sama objek penderita (O1)
Aku hanya menangkap burung itu.
Ia menyembelih burung itu.

Aku  hanya menangkap burung itu
S                  P                  O1
sedangkan ia menyembelihnya.
       S           P
 Sama predikat dan Objek penyerta (O2)
Ibu memberi pengemis pakaian.
Ayah memberi pengemis uang.

Ibu memberi pengemis pakaian
S       P          O1           O2
sedangkan ayah uang.
                                S       O1
Sama keterangan
Dalam liburan ini saya akan bertamasya ke Bali.
Dalam liburan ini adik akan tinggal di rumah paman.

Dalam liburan ini saya akan bertamasya ke Bali
                 K                S              P                    K         
tetapi adik akan tinggal di rumah paman.
                 S           P                        K        


KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT

Kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sehingga perluasan itu membentuk satu atau beberapa pola kalimat baru, selain pola yang sudah ada.Bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk pola kalimat baru itu disebut anak kalimat atau klausa bawahan.
Bagian kalimat yang menduduki fungsi lebih tinggi atau tetap disebut induk kalimat atau klausa atasan.
Ciri-ciri:
*      Ada kesenyapan antara intonasi.
*      Perluasan bagian kalimat tunggal membentuk pola baru.
*      Bagian pola kalimat baru menjadi anak kalimat.
*      Bagian yang tetap menjadi induk kalimat.
*      Anak kalimat bergantung pada induk kalimat (bertingkat).
*      Nama anak kalimat sesuai dengan bagian jabatan yang diperluas.

1.Anak kalimat perluasan Subjek (S)
*      Itu ayahku.
*      Yang sedang membaca koran,ayahku.

2. Anak kalimat perluasan Predikat (P)
*      Dia pemalas.
*      Dia, orang tak mau bekerja.

3. Anak kalimat perluasan Objek (O)
*      Kami telah menduga hal itu.
*      Kami telah menduga bahwa ia  terlibat perkelahian

4.Anak kalimat perluasan Keterangan (K)
*      Paman datang sore hari.
*      Paman datang saat mataharitenggelam. (keterangan waktu)
*      Walaupun hujan turun, ia tetap pergi.(keterangan perlawanan)
*      Anda harus rajin agar nilai Anda bagus (keterangan tujuan)
*      Karena kakinya sakit, ia tidak datang.(keterangan sebab)
*      Aku akan datang jika ia mengundang.(keterangan syarat)
*      Nilainya jelek maka ia dimarahi.(keterangan akibat)














KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN

Kalimat majemuk yang di dalamnya terdapat kombinasi kalimat majemuk setara atau rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat.Kalimat yang terdiri atas satu pola utama dan sekurang-kurangnya dua pola  bawahan atau sekurang-kurangnya dua pola utama dan satu atau lebih pola bawahan.

Contoh:
*      Kalimat tunggal
Ketika itu, aku dikejutkan oleh halilintar.
 ket.W         S         P         O
Ketika ayah sedang membaca, dan ibu
            S                  P                 S
sedang menjahit pakaian, aku dikejutkan,
               P            O         S      P
            oleh sesuatu yang bergemuruh di angkasa.
                S                        P      Ket.tempat



























Membedah Kata Majemuk Dan Kalimat Majemuk

 Semester 1 UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO FAKULTAS EKONOMI - MANEJEMEN
  • Intan Permata sari
  • Sandra Novita A
  • Vicka Izza D
  • Vetty Andriana
  • Siti Naimatus Zahro
  • Rumelah Itasari
  • Evi Windianingtyas
  • Galih Tribuana 
  • Robbi Yahya
KATA MAJEMUK

Kata majemuk adalah gabungan 2 kata atau lebih yang memiliki struktur tetap, tidak dapat di sisipi kata lain.
1.Ciri ciri :
a. Gabungan itu membentuk satu arti yang baru.
b. Gabungan itu dalam hubungannya ke luar membentuk satu pusat, yang menarik keterangan atas     kesatuan itu, bukan atas bagian-bagiannya.
c. Biasanya terdiri dari kata-kata dasar.
d. Frekuensi pemakaiannya tinggi.
e. Terutama kata-kata majemuk yang bersifat endosentris, terbentuk menurut hokum DM    (Diterangkan mendahului Menerangkan).

  • Rumah baru (a) 
  • Tono sakit (b)
    Rumah sakit (c)

    secara gramatika (tata bahasa) makna yang terbentuk pada contoh (a) dan (b) sama dengan makna leksikal unsur pembentuknya. Gabungan kata di atas mempunyai makna “rumah (yang) baru” (a) dan “Tono (sedang) sakit.”
    Berbeda halnya dengan gabungan kata pada contoh pertama (a) dan kedua (b), gabungan kata pada contoh kedua (c) secara gramatika makna yang terbentuk berbeda dari makna leksikal unsur pembentuknya. Makna kata secara leksikal pada contoh kedua (c) adalah “rumah (yang/sedang) sakit.” Makna ini tidak logis, yaitu benda mati dapat merasakan sakit seperti halnya makhluk hidup (manusia). Namun, makna yang terbentuk dalam contoh (c) adalah “rumah tempat merawat orang sakit.” Inilah yang disebut dengan membentuk makna baru tetapi makna baru tersebut masih dapat ditelusuri dari makna kata pembentukn
    2. Sifat Kata Majemuk
    Berdasarkan sifat kata majemuk dengan melihat adanya inti dari pada kesatuan itu, maka kata majemuk dapat dibagi atas:
    a. Kata majemuk yang bersifat eksosentris.
    b. Kata majemuk yang bersifat endosentris.
    Kata majemuk yang bersifat eksosentris adalah kata majemuk yang tidak mengandung satu unsure inti dari gabungan itu. Dengan kata lain kedua-duanya merupakan inti. Contoh: tuamuda, hancurlebur, kakitangan, dan lain-lain.
    Sebaliknya, jika ada satu unsur yang menjadi inti dari gabungan itu maka sifatnya endosentris. Contoh: saputangan, orangtua, matahari, dan lain-lain, dimana sapu, orang, dan mata merupakanunsur intinya.

    3. Bentuk Perulangan pada Kata Majemuk
    Pada dasarnya karena kata-kata majemuk membentuk suatu kesatuan maka bentuk-ulangnya harus secara penuh yaitu diulang keseluruhannya.
    Contoh: rumah sakit-rumah sakit, saputangan-saputangan
    Tetapi seringkali kita menjumpai hal-hal yang sebaliknya yaitu perulangan yang dilakukan bukan atas keseluruhannya melainkan hanya sebagian saja.
    Contoh: rumah-rumah sakit, sapu-sapu tangan
    Mengapa terjadi demikian?
    Dalam pemakaian bahasa sehari-hari ada kecenderungan untuk mengadakan penghematan dalam pemakaian bahasa, dasar ekonomis. Dasar ekonomis ini hanya dapat digunakan bila gerak yang berlawanan itu tidak membawa perbedaan paham. Dalam hubungan ini agaknya dapat dijelaskan oleh kata ulang dwipurwa dalam bahasa Indonesia, yakni mula-mula orang mengulang seluruhnya, tetapi karena prinsip ekonomis tadi, akhirnya hanya sebagian saja dari lingga yang diulang.
    Kata majemuk dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
    a. Kata majemuk setara à memiliki kedudukan kelas kata yang sama.
    Contoh kata: kursi tamu, hancur lebur, majalah wanita, dll.
    KB KB KK KK KB KB
    b. Kata majemuk bertingkat (tak setara) à memiliki kedudukan kelas kata yang berbeda.
    Contoh kata: gadis belia, meja makan, siswa teladan, delapan ekor, dll.
    KB KS KB KK KB KS K Bil. KB
    c. Kata Idiomatis atau ungkapan à memiliki makna yang baru.
    Contoh kata: panjang tangan >> bukan tangannya panjang melainkan suka mencuri,
    keras kepala >> bukan kepalanya keras seperti batu melainkan egois,
    besar mulut >> bukan mulutnya besar melainkan suka membual (pembohong),
    dan lain-lain.
4.Pola Kata Majemuk
a. KB - KB; tanah air
b. KK - KK; hancur lebur, jatuh bangun
c. KS - KS; muda belia, cantik jelita
d. KB - KK; kamar tidur, piring terbang
e. KB - KS; kursi malas, rumah sakit
f. KK - KB; terjun payung.